Branta Pesisir - Perubahan iklim di Indonesia sedang terjadi saat ini, sehingga rawan terjadi bencana dibeberapa daerah. Pemerintah Desa Beranta Pesisir tanggap dengan sikon yang terjadi sehingga mengadakan kegiatan penyuluhan mitigasi bencana perubahan iklim dengan mengundang nara sumber dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pamekasan (BPBD Pamekasan). Kegiatan penyuluhan mitigasi bencana perubahan iklim terlaksana pada hari Jum'at tanggal 05 Desember 2025 pukul 13.00 WIB - 15.00 WIB dengan peserta dari unsur Pemdes, BPD, Karang Taruna, PKK, BUMDes dan perwakilan tokoh masyarakat Branta Pesisir.
Dalam paparan pemateri dari BPBD Pamekasan yaitu Bapak Zainal menyatakan bahwa Mitigasi merupakan upaya mengurangi dampak kerusakan lingkungan akibat bencana. Bencana sendiri ada empat penanganan yang dapat dilakukan yaitu mitigasi, kesiapan, tanggapan, dan penormalan kembali. Bencana yang rawan di Desa Branta Pesisir adalah banjir rob, genangan air, angin topan dll karena posisinya berada di pesisir pantai yang mana menjadi tujuan air hujan dari arah utara dan awal bencana yang berasal dari laut. Diakhir penjelasannya mengatakan bahwa BPBD Pamekasan selalu siap membantu masyarakat Desa Branta Pesisir untuk mengantisipasi terjadinya bencana dan bisa menghubungi nomer 0812-8800-6247 dan 0819-7338-3113 apabila terdapat situasi yang rawan bencana atau sedang bencana.
Bapak Agus Istiklal, S.Pd. selaku Kepada Desa Branta Pesisir dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan penyuluhan mitigasi bencana tanggap perubahan iklim ini sebagai responsif atau kesigapan Pemdes Branta Pesisir dalam mengantisipasi bencana dimasa perubahan iklim yang terjadi sekarang ini. Beliau berharap dengan kegiatan penyuluhan ini masyarakat mengetahui dan paham cara mengantisipasi dan menanggulangi bencana, kegiatan ini merupakan salah satu program untuk mengantisipasi adanya bencana, selain program-program yang lain seperti normalisasi selokan, pembuatan selokan baru, kerja bakti/gotong royong dll untuk mengantisipasi terjadinya bencana terutama genangan air saat hujan turun. Beliau berkomitmen akan usaha maksimal agar genangan air ditahun-tahun mendatang tidak ada serta mengajak kepada masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya atau mengikuti program pengolahan sampah reduce, reuse, recycle (TPS3R) di Desa Branta Pesisir dengan membayar iuran sebesar Rp. 10.000/bulan maka sampah akan diambil oleh petugas setiap 3 kali dalam seminggu sehingga keberadaan sampah dapat terkontol dan aliran air hujan menjadi lancar.
Ustadz Jamali, S.Pd. yang merupakan salah tokoh yang hadir dalam kegiatan penyuluhan menilai bahwa kegiatan penyuluhan seperti ini sangat penting dan akan diteruskan kepada masyarakat terkait materi mitigasi bencana tanggap perubahan iklim. Beliau sangat optimis bila program-program Pemdes Branta Pesisir berjalan dengan baik terkait antisipasi bencana terutama genangan air saat terjadi hujan, insya Allah Branta Pesisir aman dari bencana terutama genangan air dan banjir rob.